karya tulis saya ketika mengikuti lomba karya tulis celoteh muslim

Judul:Cinta tiada mengenal  kesempurnaan, (karena kesempurnaan ialah Milik Allah S.W.T.)
Karya: Dahril Darmawan Chairul
Mahasiswa fakultas hukum, universitas riau angkatan 2014
Cinta....
Berbicara mengenai cinta, tentu tak lepas dari yang namanya perasaan, dan yang namanya perasaan, tentu tidak jauh dari yang namanya hati, dan hati, tidak bisa peka terhadap sesuatu, apabila tanpa adanya suatu perantara.
Berbicara mengenai perantara, menurut hemat saya perantara terbagi atas 3, yakni visual (mata) , audio (telinga) , dan yang terakhir ialah audio visual (perpaduan antara mata dan telinga).
Kali ini saya lebih berbicara mengenai perantara visual, teman-teman mungkin kenal toh dengan adagium "cinta pada pandangan pertama?", yah, jelas, Hampir setiap insan yang telah mencapai masa baligh tentu pernah merasakannya, dan dari beberapa kejadian tersebut, akan berlanjut dengan tahap yang berikutnya, jika tadi merupakan interaksi non-verbal, sekarang berlanjut dengan interaksi verbal (komunikasi) , nah, pada tahap inilah, ada kemungkinan berlanjut ketahap selanjutnya, bisa jadi pdkt (pendekatan) maupun ketahap yang lebih istimewa yakni pacaran.
Mendengar kata pacaran, tentu ada positif dan ada negatif, ada yang pro dan ada yang kontra, namun menurut saya, lebih banyak negatifnya, namun pada kenyataannya dan lebih disayang kan ialah, dewasa ini, lebih banyak yang pro terhadap hal yang negatif ketimbang pro terhadap hal yang positif, Naudzubillah.
Jikalau mata dapat meluluhkan hati seseorang, bagaimana bagi mereka yang tak dapat melihat layaknya manusia yang normal? Dan tak sedikit dari saudara kita merupakan tuna-netra, yang mampu hidup berkeluarga dengan sakinah, mawaddah, dan warohmah tanpa saling memandang satu sama lain, Tentu inilah yang merupakan dahsyatnya cinta dari Dzat yang Maha Membolak-balikkan perasaan tiap makhluk yang Ia ciptakan.
Dari uraian yang saya paparkan diatas, dapat disimpulkan, bahwa cinta sejati, bukanlah cinta yang semata-mata timbul dari perantara mata yang hanya mengutamakan ke elokan paras maupun fisik saja, karena penglihatan dapat menipu mata seseorang bak "fatamorgana" ditengah teriknya gurun pasir, melainkan cinta sejati dapat diperoleh dengan cara mendengar, karena dengan cara mendengar, tanpa kita sadari, efeknya langsung sampai ke hati seseorang tanpa harus ke kepalanya (logika) terlebih dahulu, karena saya percaya dan mungkin para pembaca percaya, bahwa hati tidak pernah bohong.
Demikian karya tulis yang saya sampaikan, semoga bagi pembaca dan terutama bagi saya sendiri sebagai penulis, dapat memetik hikmah didalamnya, dan saya akhiri
Assalamu'alaikum wr. wb.

Comments

Popular posts from this blog

trik jitu mengurai kemacetan di simcity buildit tanpa biaya sepersen pun

macam, jenis atau bentuk penafsiran hukum (interpretasi hukum) beserta contoh

contoh kasus H.perdata internasional, berdasarkan fakta yang terjadi